Langsung ke konten utama

Postingan

Sekilas Kabar Dari Kota Empus

Arus kucing terbilang cukup padat di kota ini, dari sore hari setelah waktu Ashar sampai Subuh, riuh para kucing selalu memenuhi setiap jalan raya baik yang berjalan kaki maupun yang menggunakan kendaraan umum dan pribadi, bahkan bisa dibilang kemacetan selalu terjadi setiap harinya, kecuali hari minggu. Namun, terkadang di hari minggu pun muncul kemacetan. Kota Empus merupakan salah satu kota besar di Republik Meong, dan kota ini merupakan kota campur-baur, yakni kota hunian sekaligus bisnis, pemerintahan dan industri. Kondisi kota yang demikian telah menjadikan kota Empus menjadi kota dengan indeks kesemrawutan tertinggi diantara kota-kota lainnya di Republik Meong. Polusi juga tinggi di kota ini, selain itu, angka kriminalitas juga dibilang cukup tinggi, terutama ketika siang bolong saat para kucing warga kota mengistirahatkan tubuh mereka. Seperti halnya kota-kota besar lainnya, apalagi dengan campur-baurnya kepentingan, kota Empus tidak bisa lepas dari arus urbanisasi. Ko
Postingan terbaru

Anak Lelaki Penyambut Hujan

Sudah hampir dua minggu sejak awal musim penghujan di tahun ini, meskipun sebenarnya hujan juga selalu datang setiap sore hingga malam saat musim kemarau, anak lelaki yang menempati salah satu kamar di lantai dua gedung asrama universitas selalu suka berbasah-basahan ketika berkegiatan di luar gedung, lebih tepatnya tidak pernah menggunakan payung atau jas hujan kala hujan turun. Tidak banyak yang kenal dengan anak lelaki tersebut bahkan sampai saat ini, satu semester sudah terlewati, mungkin hanya teman satu kamarnya di asrama tersebut. Beberapa penghuni lantai dua bahkan sering menceritakan betapa bahagia dan senangnya si anak lelaki tersebut kala hujan tiba. Pernah suatu kali, teman sekamarnya melihat si anak lelaki tersebut melompat dari lantai dua kemudian menari-nari bahagia di bawah hujan berangin. Kegilaannya muncul ketika hujan, begitu kata para penghuni asrama dan teman sekampusnya. Beberapa teman kampus yang lain menyebutnya sebagai si anak hujan. Dalam keseharian, a

Lutung Kandang Kubah

Seperti biasanya, setiap hari Rabu, Kebun Binatang Jambu terlihat lengang meski waktu menunjukkan pukul 09.00 WIB. Setiap hari Rabu, Kebun Binatang Jambu menutup diri dari kunjungan masyarakat, karena hari Rabu adalah hari untuk maintenance semua fasilitas, baik itu fasilitas satwa maupun fasilitas untuk pengunjung. Setiap hari Rabu, tidak ada satu pun satwa yang ditempatkan di kandang ekshibisi, dengan kata lain hari Rabu adalah hari libur bagi satwa. Hari Rabu adalah hari dimana para satwa berleha-leha di kandang pribadinya dan hari dimana mereka tidak perlu bergenit-genitan menarik perhatian pengunjung. Hari Rabu di minggu pertama bulan Oktober ini sebenarnya tidak terdapat sesuatu kondisi yang luar biasa, hanya rutinitas seperti hari Rabu lainnya, yakni diantaranya adalah para petugas kebersihan yang tengah melakukan general cleaning dan perbaikan kandang ekshibisi yang kurang layak, penataan taman, keeper satwa yang tengah membersihkan kandang-kandang pribadi satwa, tim k

Kisah Di RT Tujuh Belas

“Mas, sampeyan kok belakangan ini jarang kelihatan ya?” “Ya ya memang Plon, saya baru kena musibah, ini baru sembuh.” Sebuah percakapan antara dua ekor kucing jantan yang bernama Cemplon dan Konyik, di atas atap sebuah rumah berlantai dua di perumahan yang tergolong lama. Perumahan lama tersebut telah berdiri sejak tahun 1945 dan mempunyai populasi kucing yang terbilang besar. Setiap RT pasti terdapat komunitas kucing yang terdiri dari jantan alfa atau dominan sebagai leader dan kucing-kucing lain sebagai pengikut. Cemplon dan Konyik merupakan kucing yang menghuni RT. 17 sejak tiga tahunan yang lalu. Orang tua mereka dahulunya sama-sama merupakan penghuni RT. 08. Cemplon terlahir dari pasangan kucing kampung tulen, yang mana bapaknya merupakan kucing jantan alfa dan ibunya merupakan kucing betina primadona di RT. 08. Sedangkan, Konyik terlahir sebagai kucing campuran, bapaknya merupakan kucing angora tulen dan ibunya merupakan kucing kampung yang tidak terlalu cantik. C

Mengenai Pawon Fiksi

Pawon Fiksi,  Blog ini rencananya akan berisikan cerita-cerita fiksi yang dikarang oleh wirakid@gmail.com mengenai kondisi sehari-hari yang mungkin sudah familiar dengan apa yang pernah kita alami. Pawon dalam bahasa Jawa berarti "dapur", dimana kedepannya penulis berharap bisa menulis fiksi secara rutin ibarat dapur yang harus terus aktif menyediakan sepiring makanan untuk perut yang lapar. Salam, wirakid@gmail.com