Arus kucing terbilang cukup padat di kota ini, dari sore hari setelah waktu Ashar sampai Subuh, riuh para kucing selalu memenuhi setiap jalan raya baik yang berjalan kaki maupun yang menggunakan kendaraan umum dan pribadi, bahkan bisa dibilang kemacetan selalu terjadi setiap harinya, kecuali hari minggu. Namun, terkadang di hari minggu pun muncul kemacetan. Kota Empus merupakan salah satu kota besar di Republik Meong, dan kota ini merupakan kota campur-baur, yakni kota hunian sekaligus bisnis, pemerintahan dan industri. Kondisi kota yang demikian telah menjadikan kota Empus menjadi kota dengan indeks kesemrawutan tertinggi diantara kota-kota lainnya di Republik Meong. Polusi juga tinggi di kota ini, selain itu, angka kriminalitas juga dibilang cukup tinggi, terutama ketika siang bolong saat para kucing warga kota mengistirahatkan tubuh mereka. Seperti halnya kota-kota besar lainnya, apalagi dengan campur-baurnya kepentingan, kota Empus tidak bisa lepas dari arus urbanisasi. Ko
Sudah hampir dua minggu sejak awal musim penghujan di tahun ini, meskipun sebenarnya hujan juga selalu datang setiap sore hingga malam saat musim kemarau, anak lelaki yang menempati salah satu kamar di lantai dua gedung asrama universitas selalu suka berbasah-basahan ketika berkegiatan di luar gedung, lebih tepatnya tidak pernah menggunakan payung atau jas hujan kala hujan turun. Tidak banyak yang kenal dengan anak lelaki tersebut bahkan sampai saat ini, satu semester sudah terlewati, mungkin hanya teman satu kamarnya di asrama tersebut. Beberapa penghuni lantai dua bahkan sering menceritakan betapa bahagia dan senangnya si anak lelaki tersebut kala hujan tiba. Pernah suatu kali, teman sekamarnya melihat si anak lelaki tersebut melompat dari lantai dua kemudian menari-nari bahagia di bawah hujan berangin. Kegilaannya muncul ketika hujan, begitu kata para penghuni asrama dan teman sekampusnya. Beberapa teman kampus yang lain menyebutnya sebagai si anak hujan. Dalam keseharian, a